LAPORAN PRAKTEK MESIN SKRAP
” PENYEKRAPAN ALUR “
Disusun
oleh
NAMA : IRWAN PAMBUDI
NIM : 101 081
KELAS : IVb
REKAN
KERJA : IRVAN WAHYU
![]() |
Tujuan
1.Mahasiswa dapat memahami bagian bagian
mesin milling horizontal
2.Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin
milling horizontal
3.Mahasiswa dapat membuat merencanakan
perhitungan perhitungan dalam roda gigi lurus
4.Mahasiswa dapat menggunakan peralatan
pedukung dalam membuat roda gigi lurus
5.Mahasiswa dapat mengatasi permasalaha
dalam mengerjakan roda gigi lurus
6.Mahasiswa dapat membuat roda gigi lurus
Alat Dan Bahan
1.Mesin bubut
2.Mesin
frais horizontal
3.Modul
4.Jangka
Sorong
5.Mata
bor
6.Bor
senter
7.Mandrel
8.Kunci
pas/ring
9.Kuas
10.Dial
indicator
11.Kepala
Lepas
12.Pahat
bubut
13.Piring
index
14.Dividing
head
15.Kaliper
16.Benda
kerja besi silinder d 38
KESELAMATAN KERJA
1.
Gunakan
alat praktek sesuai prosedur
2.
Jangan
meninggalkan mesin dalam kondisi hidup
3.
Gunakan
pakaian praktek dan kaca mata saat melakukan pekerjaan.
4.
Jangan
mengukur benda pada saat sedang melakukan pengerjaan.
5.
Gunakan
bromus untuk proses pendinginan.
DASAR TEORI
MESIN SEKRAP
Mesin sekrap (shaping machine)
disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini
digunakan untuk mengerjakan
bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,
beralur, dan lain-lain
pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap
adalah suatu mesin
perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal
maupun horizontal.
Prinsip pengerjaan pada
mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong
dalam keadaan diam
(dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik
atau maju mundur
melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan
mesin/pahat diperoleh
dari motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui
sabuk (belt). Dari roda bertingkat,
putaran diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan
ke roda gigi penggerak
engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang
engkol melalui tap. Jika
roda gigi berputar maka tap engkol berputar eksentrik
menghasilkan gerakan
maju mundur lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga
panjang eksentrik
berubah dan berarti pula panjang langkah berubah. Mekanisme ini
dapat dilihat pada
Gambar 9.4.
A. Mesin Sekrap dan Jenis-jenisnya
1. Jenis-Jenis Mesin Sekrap
Mesin sekrap adalah mesin yang relatif
sederhana. Biasanya digunakan dalam ruang
alat atau untuk mengerjakan benda kerja
yang jumlahnya satu atau dua buah untuk prototype
(benda contoh). Pahat yang digunakan sama
dengan pahat bubut. Proses sekrap
tidak terlalu memerlukan perhatian/
konsentrasi bagi operatornya ketika melakukan
penyayatan. Mesin sekrap yang sering
digunakan adalah mesin sekrap horizontal. Selain
itu, ada mesin sekrap vertikal yang
biasanya dinamakan mesin slotting/slotter. Proses
sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap (shaper) dan planner. Proses sekrap
dilakukan
untuk benda kerja yang relatif kecil,
sedang proses planner untuk benda kerja yang
besar.
a. Mesin sekrap datar atau horizontal (shaper)
Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi
dan pekerjaan serbaguna terdiri atas
rangka dasar dan rangka yang mendukung
lengan horizontal (lihat Gambar 9.1).
Benda kerja didukung pada rel silang
sehingga memungkinkan benda kerja untuk
digerakkan ke arah menyilang atau vertikal
dengan tangan atau penggerak daya.
Pada mesin ini pahat melakukan gerakan
bolak-balik, sedangkan benda kerja
melakukan gerakan ingsutan. Panjang langkah
maksimum sampai 1.000 mm, cocok
untuk
benda pendek dan tidak terlalu berat.
Mesin sekrap datar
b. Mesin sekrap vertikal (slotter)
Mesin sekrap jenis ini
digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan bersudut
serta untuk pengerjaan
permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu mesin
ini juga bisa digunakan
untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal
Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara
vertikal, sedangkan
benda kerja bisa
bergeser ke arah memanjang dan melintang. Mesin jenis ini juga
dilengkapi dengan meja
putar, sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan
pembagian bidang yang
sama besar.
c. Mesin planner
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja
yang panjang dan besar (berat). Benda
kerja dipasang pada eretan yang melakukan
gerak bolak-balik, sedangkan pahat
membuat gerakan ingsutan dan gerak
penyetelan. Lebar benda ditentukan oleh
jarak
antartiang mesin.
Gambar 9.2 Mesin sekrap vertical Gambar 9.3 Mesin sekrap eretan
2. Mekanisme Kerja Mesin Sekrap
Mekanisme yang
mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu mekanik dan
hidrolik. Pada mekanisme
mekanik digunakan crank mechanism (Gambar
9.4). Pada
mekanisme ini roda gigi
utama (bull gear)
digerakkan oleh sebuah pinion yang disambung pada poros motor listrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau
lebih variasikecepatan. RPM dari roda gigi utama tersebut menjadi langkah per
menit (strokes perminute, SPM).
Gambar skematik mekanisme dengan sistem hidrolik dapat dilihat padaGambar 9.4.
Mesin dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan sayatnya dapat diukurtanpa
bertingkat, tetap sama sepanjang langkahnya. Pada tiap saat dari langkah
kerja,langkahnya dapat dibalikkan sehingga jika mesin macet lengannya dapat
ditarik kembali.
Kerugiannya yaitu
penyetelen panjang langkah tidak teliti.
Gambar 9.4 Mekanisme
mesin sekrap
3. Nama Bagian-Bagian Mesin Sekrap
a. Bagian Utama Mesin
Gambar 9.5 Bagian utama mesin
Badan mesin
Merupakan
keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur
(Gambar
9.5).
Meja mesin
Fungsinya
merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja mesin
didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan
lintangdapat diatur otomatis (Gambar 9.5).
Lengan
Fungsinya
untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol
menggunakan
pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan
agar gerakannya lurus (Gambar 9.5).
Eretan pahat
Fungsinya
untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar maka
pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu
oleh dua buah mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan
bidang bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut
eretan (Gambar 9.5).
Pengatur kecepatan
Fungsinya
untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk pemakanan
tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti (Gambar 9.5).
Tuas panjang langkah
Berfungsi
mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang benda yang
disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri (Gambar 9.5).
Tuas posisi pahat
Tuas
ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat
terhadap
benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat
lengan
(Gambar 9.5).
Tuas pengatur gerakan
otomatis meja melintang
Untuk
menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol yang
mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian
meja melakukan gerak ingsutan (feeding).
3. Nama Bagian-Bagian Mesin Sekrap
a. Bagian Utama Mesin (lihat
Gambar 9.5)Gambar 9.5 Bagian
utama mesin
b. Alat potong
1)
Prinsip dasar pemotongan
Pahat
bergerak maju mundur, benda kerja bergerak ke arah melintang.
Pemotongan
hanya terjadi pada gerak langkah maju, pada saat langkah mundur
benda kerja
bergeser (Gambar 9.6).
Gambar 9.6 Prinsip pemotongan
2) Bentuk
pahat sekrap (Gambar 9.7)

Gambar 9.7 Pahat sekrap kasar lurus Gambar 9.8 Pahat sekrap datar dan runcing dan melengkung

Gambar 9.9 Pahat sekrap sisi, sisi
kasar, dan sisi rata
a) pahat sekrap kasar lurus
b) pahat sekrap kasar lengkung
c) pahat sekrap datar (Gambar9.8)
d) pahat sekrap runcing (Gambar 9.8)
e) pahat sekrap sisi (Gambar 9.9)
f) pahat sekrap sisi kasar (Gambar 9.9)
g) pahat sekrap sisi datar (Gambar 9.9)
h) pahat sekrap profil (Gambar 9.10)
i) pahat sekrap masuk ke dalam atau pahat
sekrap masuk ke luar lurus (lihat Gambar 9.11)
j) pahat sekrap masuk dalam atau pahat sekrap
masuk ke luar diteruskan (lihat Gambar 9.11)


Gambar 9.10 Pahat
sekrap profil Gambar 9.11 Pahat sekrap dalam lurus
dan pahat luar
3) Sudut asah pahat 

Sudut
sudut pahat (Gambar 9.12)
α = sudut bebas
β = sudut mata potong (baji)
g =
sudut buang
d =
sudut potong (a + b )
4) Jenis bahan pahat
a)
H.S.S (Gambar 9.13.). Digunakan untuk memotong material yang
mempunyai
tegangan tarik tinggi.
b)
Carbide (Gambar 9.13). Digunakan untuk benda-benda tuangan.

Gambar
9.13 Jenis pahat sekrap
c.
Elemen Dasar dan Perencanaan Proses Sekrap

Gambar 9.14 Proses sekrap
·
Pencekaman Alat Potong
Pencekaman
alat potong atau pahat pada mesin sekrap disesuaikan dengan
ukuran
mesin dan meja mesin. Gambar 9.23 adalah cara pencekaman pahat pada
mesin
sekrap dengan ukuran yang besar. Gambar 9.24 adalah pencekaman pahat
pada
mesin sekrap kecil. Yang perlu diingat pada saat mencekam pahat pada mesin
sekrap,
pahat diusahakan dicekam sekuat mungkin. Hal ini dikarenakan pada saat
langkah
pemakanan, pahat adalah salah satu bagian yang mengalami benturan
(impact) terbesar dengan benda kerja. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan
dalam
pemasangan pahat pada mesin sekrap sebagai berikut.


Gambar 9.24 Pencekaman
pahat
besar Gambar 9.23 Pencekaman mesin sekrap mesin sekrap kecil
1)
Pahat dipasang pada rumah ayunan kira-kira 30|40 mm keluar dari rumah ayunan
(lihat
Gambar 9.25). Pada posisi ini pahat cukup kuat untuk menahan beban
potong.

Gambar
9.25 Posisi pemasangan pahat
2)
Pencekaman pahat diusahakan sependek mungkin. Dikarenakan, jika
pemasangan
pahat terlalu panjang, pada saat terjadi impact maka
pahat akan
menjadi
lentur dan kemungkinan besar pahat akan patah (Gambar 9.26).

Gambar
9.26 Keadaan pahat yang terlalu
panjang
3)
Pada saat langkah pemakanan, rumah ayunan pahat dimiringkan berlawanan
arah
dengan sisi potong pahat (Gambar 9.27).

Gambar
9.27 Posisi rumah ayunan berlawanan
dengan sisi potong pahat
4)
Pada saat proses pembuatan alur pada benda kerja, rumah ayunan pahat
dipasang
tegak lurus terhadap sisi potong pahat (Gambar 9.28).

Gambar
9.28 Posisi rumah ayunan tegak lurus
5)
Pada proses pembuatan alur dalam, pahat harus mempergunakan alat bantu
tambahan
yaitu klem pemegang pahat, dengan alat ini memungkinkan pahat
untuk
membuat alur dengan kedalaman yang diinginkan (Gambar 9.29).

Gambar
9.29 Alat bantu pemegang pahat
6)
Pada saat langkah pemotongan sisi benda kerja, posisikan rumah ayunan dan pahat
dalam keadaaan miring/membuat sudut lancip terhadap benda kerja (Gambar 9.30).

Gambar
9.30 Posisi pahat pada pemotongan
sudut
7)
Pada saat langkah pemakanan menyudut pada benda kerja, posisikan rumah
ayunan
dan pahat miring terhadap bidang yang akan disayat/membentuk sudut
lancip
(Gambar 9.31).

Gambar
9.31 Posisi pahat pada pemotongan
sisi
5. Proses Menyekrap
Menjalankan mesin
1) Lengan digerakkan
dengan cara memutar roda pemeriksa untuk melihat
kemungkinan tertabraknya
lengan.
2) Menentukan banyak
langkah per menit.
3) Motor mesin
dihidupkan. Dengan cara memasukkan tuas kopling mesin mulai
bekerja. Mencoba langkah
pemakanan (feeding) dari
meja, mulai dari langkah
halus sampai langkah
kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin
4) Menghentikan kerja
mesin dilakukan dengan cara melepas tuas kopling kemudian
matikan motor.
Proses penyekrapan
Penyekrapan datar
Penyekrapan bidang rata
adalah penyekrapan benda kerja agar menghasilkan
permukaan yang rata.
Penyekrapan bidang rata dapat dilakukan dengan cara
mendatar (horizontal)
dan cara tegak (vertikal). Pada penyekrapan arah mendatar
yang bergerak adalah
benda kerja atau meja ke arah kiri kanan. Pahat melakukan
langkah penyayatan dan
ketebalan diatur dengan menggeser eretan pahat.
Adapun langkah persiapan
penyekrapan bidang mendatar sebagai berikut.
1) Pemasangan benda
kerja pada ragum.
2) Pemasangan pahat
rata.
3) Pengaturan panjang
langkah pahat.
4) Pengaturan kecepatan
langkah pahat.
5) Pengaturan gerakan
meja secara otomatis.
6) Setting pahat terhadap benda kerja.
Penentuan ketebalan
penyayatan pahat. Untuk pemakanan banyak digunakan
pahat kasar. Besarnya feeding diambil = 1/3 dari tebal
pemakanan.
1) Kedalaman pemotongan
dilakukan dari eretan alat potong.
2) Feeding dilakukan oleh gerakan meja.
3) Meja bergeser pada
saat lengan luncur bergerak mundur.
Penyekrapan tegak
Pada penyekrapan tegak,
yang bergerak adalah eretan pahat naik turun.
Pengaturan ketebalan
dilakukan dengan menggeser meja. Pahat harus diatur
sedemikian rupa
(menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja yang menyayat
dan bagian sisi dalam
keadaan bebas. Tebal pemakanan diatur tipis ± 50 mm.
Langkah kerja
penyekrapan tegak sesuai dengan penyekrapan yang datar.
1) Kedalaman pemotongan
dilakukan oleh gerakan meja.
2) Feeding dilakukan oleh gerakan eretan
alat potong.
Penyekrapan menyudut
Penyekrapan bidang
menyudut adalah penyekrapan benda kerja agar
menghasilkan permukaan
yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini yang bergerak
adalah eretan pahat maju
mundur.
Pengaturan ketebalan
dilakukan dengan memutar ereten pahat sesuai dengan
kebutuhan sudut
pemakanan.
1) Kedalaman pemotongan
dilakukan oleh gerakan meja
2) Feeding dilakukan oleh eretan alat
pemotong.
Penyekrapan alur
Menurut alur
penyekrapan, mesin sekrap dapat digunakan untuk membuat alur:
1) Alur terus luar
2) Alur terus dalam
3) Alur buntu
4) Alur tembus
Secara garis besar,
pembuatan alur pada mesin sekrap harus memperhatikan
beberapa hal sebagai
berikut.
1) Pembuatan garis batas
luar.
2) Pengerjaan pahat.
3) Pengerjaan
pendahuluan.
Alur terus luar di
antaranya alur ”U”, alur ”V”, dan alur ekor burung.

Alur ”alur U” Alur ”V” Alur
ekor burung
Gambar 9.32 Proses
penyekrapan alur luar
Penyekrapan alur ”V” dan
ekor burung merupakan penyekrapan yang paling rumit
karena memerlukan
ketekunan dan kesabaran. Prinsip pengerjaannya merupakan
gabungan dari beberapa
proses penyekrapan. Berhasil atau tidaknya pembuatan
alur ”V” dan ekor burung
tergantung dari pengaturan eretan pahat, pengasahan
sudut pahat dan
pemasangan pahatnya. Pada penyekrapan alur ekor burung atau
alur ”V” sebagai
berikut.
1. Diawali dengan
penyekrapan alur biasa.
2. Selanjutnya memasang
pahat lancip.
3. Mengatur eretan
pahat.
4. Mengatur posisi
pahat.
5. Lakukan secara
hati-hati dan pemakanannya harus tipis.
LANGKAH
KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan

2. Menggambar
sketsa gambar kerja pada benda kerja sesuai dengan ukuran dengan jangka sorong.
3. Memasang
benda kerja pada cekam mesin skrap.
4. Menyiapkan
pahat dengan bentuk mata pahat kotak dengan lebar kurang lebih 3 mm.
5. Memasang
pahat pada toolpost
6. Menyetel
pajang langkah dan melambatkan langvkah pengerjaan.
7. Memposisikan
mata pahat pada bagian tengah benda kerja.
8. Mulai
mengerjakan benda kerja.
Langkah
pengerjaan alur “U”
1. Pengerjaan
alur”U” pada bagian sisi benda kerja .(seperti pada gambar).
2. Pahat
menggunakan pahat kotak /persegi”.
3. Posisikan
mata pahat bagian yang dikerjakan, dari sisi pinggir permukaan benda kerja diberi jarak 6mm setelah ukuran tersebut
pemakananya dimulai denagn lebar 6mm, kedalaman 6mm.
4. Makankan
dengan pemakanan 0,2mm
5. Lakukan
sampai ukuran yang di inginkan

6. Balik
benda kerja dan juga buat alur “U” pada bagian sebaliknya (seperti pada gambar)
7. Lakukan
pengerjaan seperti langkah pertama sampai ukuran yang di inginkan.

Langkah pengerjaan alur “L”
1. Putar
benda kerja (seperti posisi gambar)
2. Posisi
benda kerja dibalik dan tinggi benda dari permukaan cekam, setengah dari tinggi
benda kerja.
3. Mata
pahat denagn bentuk persegi dengan lebar 3mm, tinggi 8mm agar dapat mengerjakan
benda kerja dengan kedalaman 6mm.
4. Lakukan
penyakapan alur “L” dengan di awali dari sisi pinggir (seperti pada gambar)
Dengan ukuran 6x6mm dari pinggir.
5. Jadikan
benda kerja seperti pada gambar dengan ukuran yang sama.

Pembuatan
alur “v”
1. Putar
benda kerja yang belum di kerjakan sama sekali di taruh di bagian atas.
2. Gunakan
pahat kotak terlebih dahulu .
3. Makankan
dikit demi sedikit supaya hasil pertama berundak-undak.(seperti pada gambar)
4. Dalam
penyekarapan “V” usahakan jika baru menyekrab ber undak-undak jangan sampai
menyentuh garis .
Gmbr.benda
kerja

5. Kemudian
Menyiapkan pahat (mata pahat dibentuk “V” dengan sudut 600 ).
6. Memsang
pahat dan diposisikan pada bagian tengah benda kerja, agak di miringkan sedikit
sesuai bagian sisi “V” benda kerja yang akan dikerjakan.
7. Pahat
diposisikan dari dalam “V” benda kerja.
8. Proses
pemakanannya, pemakanan benda kerja dari bawah menuju atas.
9. Pemakannya
hingga bagian atas “V” berukuran 6 mm dengan pinggir benda kreja denagn
kedalaman 8mm dan pengerjajan selanjutnya sama, pada sisi “V” yang lain.

KESIMPULAN
1. Setelah
kami melakukan praktek ,kami dapat mengetahui bagaimana cara melakukan
penyekrapan beberapa alur yaitu alur “U”,alur “L” dan alur V.
2. Mengetahui kendala2 yang timbul pada waktu
penyekrapan dan bagaimana mengatasinya
3. Mengetahui
kegunaan-kegunaan macam2 pahat khususnya pahat persegi dan pahat V
Surakarta,16
juni 2012
Dosen Pembibing
(Bambang S.T)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar