Jumat, 15 Juni 2012


LAPORAN PRAKTEK MESIN SKRAP
” PENYEKRAPAN ALUR “







                                                                               

                                                                               


                                                                                Disusun oleh    
                            NAMA  : IRWAN PAMBUDI
                            NIM       : 101 081
                            KELAS    : IVb
                            REKAN KERJA     : IRVAN WAHYU




 
Tujuan
   1.Mahasiswa dapat memahami bagian bagian mesin milling horizontal
   2.Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin milling horizontal
   3.Mahasiswa dapat membuat merencanakan perhitungan perhitungan dalam roda gigi lurus
   4.Mahasiswa dapat menggunakan peralatan pedukung dalam membuat roda gigi lurus
   5.Mahasiswa dapat mengatasi permasalaha dalam mengerjakan roda gigi lurus
   6.Mahasiswa dapat membuat roda gigi lurus

Alat Dan Bahan
  1.Mesin bubut
2.Mesin frais horizontal
3.Modul
4.Jangka Sorong
5.Mata bor
6.Bor senter
7.Mandrel
8.Kunci pas/ring
9.Kuas
10.Dial indicator
11.Kepala Lepas
12.Pahat bubut
13.Piring index
14.Dividing head
15.Kaliper
16.Benda kerja besi silinder d 38



KESELAMATAN KERJA
1.      Gunakan alat praktek sesuai prosedur
2.      Jangan meninggalkan mesin dalam kondisi hidup
3.      Gunakan pakaian praktek dan kaca mata saat melakukan pekerjaan.
4.      Jangan mengukur benda pada saat sedang melakukan pengerjaan.
5.      Gunakan bromus untuk proses pendinginan.


DASAR TEORI

MESIN  SEKRAP
Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini
digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,
beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap
adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal
maupun horizontal.
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong
dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik
atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan
mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui
sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan
ke roda gigi penggerak engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang
engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol berputar eksentrik
menghasilkan gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga
panjang eksentrik berubah dan berarti pula panjang langkah berubah. Mekanisme ini
dapat dilihat pada Gambar 9.4.
A. Mesin Sekrap dan Jenis-jenisnya
1. Jenis-Jenis Mesin Sekrap

Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana. Biasanya digunakan dalam ruang
alat atau untuk mengerjakan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua buah untuk prototype
(benda contoh). Pahat yang digunakan sama dengan pahat bubut. Proses sekrap
tidak terlalu memerlukan perhatian/ konsentrasi bagi operatornya ketika melakukan
penyayatan. Mesin sekrap yang sering digunakan adalah mesin sekrap horizontal. Selain
itu, ada mesin sekrap vertikal yang biasanya dinamakan mesin slotting/slotter. Proses
sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap (shaper) dan planner. Proses sekrap dilakukan
untuk benda kerja yang relatif kecil, sedang proses planner untuk benda kerja yang besar.
a. Mesin sekrap datar atau horizontal (shaper)

Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna terdiri atas
rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal (lihat Gambar 9.1).
Benda kerja didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk
digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak daya.
Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja
melakukan gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm, cocok
untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.

Mesin sekrap datar

b. Mesin sekrap vertikal (slotter)
Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan bersudut
serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu mesin
ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal

 Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan
benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang. Mesin jenis ini juga
dilengkapi dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan
pembagian bidang yang sama besar.
c. Mesin planner

Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat). Benda
kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat
membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda ditentukan oleh
jarak antartiang mesin.

                                   
 Gambar 9.2 Mesin sekrap vertical                                              Gambar 9.3 Mesin sekrap eretan



2. Mekanisme Kerja Mesin Sekrap
Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu mekanik dan
hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism (Gambar 9.4). Pada
mekanisme ini roda gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion yang disambung pada poros motor listrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau lebih variasikecepatan. RPM dari roda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit (strokes perminute, SPM). Gambar skematik mekanisme dengan sistem hidrolik dapat dilihat padaGambar 9.4. Mesin dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan sayatnya dapat diukurtanpa bertingkat, tetap sama sepanjang langkahnya. Pada tiap saat dari langkah kerja,langkahnya dapat dibalikkan sehingga jika mesin macet lengannya dapat ditarik kembali.
Kerugiannya yaitu penyetelen panjang langkah tidak teliti.

Gambar 9.4 Mekanisme mesin sekrap

3. Nama Bagian-Bagian Mesin Sekrap

a. Bagian Utama Mesin
Gambar 9.5 Bagian utama mesin


Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur
(Gambar 9.5).
Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintangdapat diatur otomatis (Gambar 9.5).
Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya lurus (Gambar 9.5).
Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan (Gambar 9.5).
Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti (Gambar 9.5).
Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang benda yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri (Gambar 9.5).
Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat
terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat
lengan (Gambar 9.5).
Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan (feeding).
3. Nama Bagian-Bagian Mesin Sekrap
a. Bagian Utama Mesin (lihat Gambar 9.5)Gambar 9.5 Bagian utama mesin
b. Alat potong
1) Prinsip dasar pemotongan
Pahat bergerak maju mundur, benda kerja bergerak ke arah melintang.
Pemotongan hanya terjadi pada gerak langkah maju, pada saat langkah mundur
benda kerja bergeser (Gambar 9.6).
Gambar 9.6 Prinsip pemotongan



2) Bentuk pahat sekrap (Gambar 9.7)
    
Gambar 9.7 Pahat sekrap kasar lurus                             Gambar 9.8 Pahat sekrap datar dan runcing              dan melengkung     



Gambar 9.9 Pahat sekrap sisi, sisi
kasar, dan sisi rata
                                                                                               
a) pahat sekrap kasar lurus
b) pahat sekrap kasar lengkung
c) pahat sekrap datar (Gambar9.8)
d) pahat sekrap runcing (Gambar 9.8)
e) pahat sekrap sisi (Gambar 9.9)
f) pahat sekrap sisi kasar (Gambar 9.9)
g) pahat sekrap sisi datar (Gambar 9.9)
h) pahat sekrap profil (Gambar 9.10)
i) pahat sekrap masuk ke dalam atau pahat
sekrap masuk ke luar lurus (lihat Gambar 9.11)
j) pahat sekrap masuk dalam atau pahat sekrap
masuk ke luar diteruskan (lihat Gambar 9.11)



                        
Gambar 9.10 Pahat sekrap profil                                   Gambar 9.11 Pahat sekrap dalam lurus dan pahat luar   




3) Sudut asah pahat                                                                     

Sudut sudut pahat (Gambar 9.12)
α = sudut bebas
β = sudut mata potong (baji)
g = sudut buang
d = sudut potong (a + b )


4) Jenis bahan pahat
a) H.S.S (Gambar 9.13.). Digunakan untuk memotong material yang
mempunyai tegangan tarik tinggi.
b) Carbide (Gambar 9.13). Digunakan untuk benda-benda tuangan.


Gambar 9.13 Jenis pahat sekrap

c. Elemen Dasar dan Perencanaan Proses Sekrap

Gambar 9.14 Proses sekrap
·        Pencekaman Alat Potong
Pencekaman alat potong atau pahat pada mesin sekrap disesuaikan dengan
ukuran mesin dan meja mesin. Gambar 9.23 adalah cara pencekaman pahat pada
mesin sekrap dengan ukuran yang besar. Gambar 9.24 adalah pencekaman pahat
pada mesin sekrap kecil. Yang perlu diingat pada saat mencekam pahat pada mesin
sekrap, pahat diusahakan dicekam sekuat mungkin. Hal ini dikarenakan pada saat
langkah pemakanan, pahat adalah salah satu bagian yang mengalami benturan
(impact) terbesar dengan benda kerja. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pemasangan pahat pada mesin sekrap sebagai berikut.

                              
Gambar 9.24 Pencekaman pahat
besar                                                                            Gambar 9.23 Pencekaman mesin sekrap mesin sekrap kecil



1) Pahat dipasang pada rumah ayunan kira-kira 30|40 mm keluar dari rumah ayunan
(lihat Gambar 9.25). Pada posisi ini pahat cukup kuat untuk menahan beban
potong.
Gambar 9.25 Posisi pemasangan pahat

2) Pencekaman pahat diusahakan sependek mungkin. Dikarenakan, jika
pemasangan pahat terlalu panjang, pada saat terjadi impact maka pahat akan
menjadi lentur dan kemungkinan besar pahat akan patah (Gambar 9.26).

Gambar 9.26 Keadaan pahat yang terlalu panjang

3) Pada saat langkah pemakanan, rumah ayunan pahat dimiringkan berlawanan
arah dengan sisi potong pahat (Gambar 9.27).

Gambar 9.27 Posisi rumah ayunan berlawanan dengan sisi potong pahat

4) Pada saat proses pembuatan alur pada benda kerja, rumah ayunan pahat
dipasang tegak lurus terhadap sisi potong pahat (Gambar 9.28).

Gambar 9.28 Posisi rumah ayunan tegak lurus


5) Pada proses pembuatan alur dalam, pahat harus mempergunakan alat bantu
tambahan yaitu klem pemegang pahat, dengan alat ini memungkinkan pahat
untuk membuat alur dengan kedalaman yang diinginkan (Gambar 9.29).

Gambar 9.29 Alat bantu pemegang pahat

6) Pada saat langkah pemotongan sisi benda kerja, posisikan rumah ayunan dan pahat dalam keadaaan miring/membuat sudut lancip terhadap benda kerja (Gambar 9.30).
Gambar 9.30 Posisi pahat pada pemotongan sudut

7) Pada saat langkah pemakanan menyudut pada benda kerja, posisikan rumah
ayunan dan pahat miring terhadap bidang yang akan disayat/membentuk sudut
lancip (Gambar 9.31).
Gambar 9.31 Posisi pahat pada pemotongan sisi



5. Proses Menyekrap

Menjalankan mesin
1) Lengan digerakkan dengan cara memutar roda pemeriksa untuk melihat
kemungkinan tertabraknya lengan.
2) Menentukan banyak langkah per menit.
3) Motor mesin dihidupkan. Dengan cara memasukkan tuas kopling mesin mulai
bekerja. Mencoba langkah pemakanan (feeding) dari meja, mulai dari langkah
halus sampai langkah kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin
4) Menghentikan kerja mesin dilakukan dengan cara melepas tuas kopling kemudian
matikan motor.

Proses penyekrapan
Penyekrapan datar
Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda kerja agar menghasilkan
permukaan yang rata. Penyekrapan bidang rata dapat dilakukan dengan cara
mendatar (horizontal) dan cara tegak (vertikal). Pada penyekrapan arah mendatar
yang bergerak adalah benda kerja atau meja ke arah kiri kanan. Pahat melakukan
langkah penyayatan dan ketebalan diatur dengan menggeser eretan pahat.
Adapun langkah persiapan penyekrapan bidang mendatar sebagai berikut.

1) Pemasangan benda kerja pada ragum.
2) Pemasangan pahat rata.
3) Pengaturan panjang langkah pahat.
4) Pengaturan kecepatan langkah pahat.
5) Pengaturan gerakan meja secara otomatis.
6) Setting pahat terhadap benda kerja.

Penentuan ketebalan penyayatan pahat. Untuk pemakanan banyak digunakan
pahat kasar. Besarnya feeding diambil = 1/3 dari tebal pemakanan.
1) Kedalaman pemotongan dilakukan dari eretan alat potong.
2) Feeding dilakukan oleh gerakan meja.
3) Meja bergeser pada saat lengan luncur bergerak mundur.

Penyekrapan tegak
Pada penyekrapan tegak, yang bergerak adalah eretan pahat naik turun.
Pengaturan ketebalan dilakukan dengan menggeser meja. Pahat harus diatur
sedemikian rupa (menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja yang menyayat
dan bagian sisi dalam keadaan bebas. Tebal pemakanan diatur tipis ± 50 mm.
Langkah kerja penyekrapan tegak sesuai dengan penyekrapan yang datar.
1) Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja.
2) Feeding dilakukan oleh gerakan eretan alat potong.

Penyekrapan menyudut
Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan benda kerja agar
menghasilkan permukaan yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini yang bergerak
adalah eretan pahat maju mundur.
Pengaturan ketebalan dilakukan dengan memutar ereten pahat sesuai dengan
kebutuhan sudut pemakanan.
1) Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja
2) Feeding dilakukan oleh eretan alat pemotong.

Penyekrapan alur
Menurut alur penyekrapan, mesin sekrap dapat digunakan untuk membuat alur:
1) Alur terus luar
2) Alur terus dalam
3) Alur buntu
4) Alur tembus
Secara garis besar, pembuatan alur pada mesin sekrap harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut.
1) Pembuatan garis batas luar.
2) Pengerjaan pahat.
3) Pengerjaan pendahuluan.
Alur terus luar di antaranya alur ”U”, alur ”V”, dan alur ekor burung.

     Alur ”alur U”                    Alur ”V”                         Alur ekor burung

Gambar 9.32  Proses penyekrapan alur luar

Penyekrapan alur ”V” dan ekor burung merupakan penyekrapan yang paling rumit
karena memerlukan ketekunan dan kesabaran. Prinsip pengerjaannya merupakan
gabungan dari beberapa proses penyekrapan. Berhasil atau tidaknya pembuatan
alur ”V” dan ekor burung tergantung dari pengaturan eretan pahat, pengasahan
sudut pahat dan pemasangan pahatnya. Pada penyekrapan alur ekor burung atau
alur ”V” sebagai berikut.

1. Diawali dengan penyekrapan alur biasa.
2. Selanjutnya memasang pahat lancip.
3. Mengatur eretan pahat.
4. Mengatur posisi pahat.
5. Lakukan secara hati-hati dan pemakanannya harus tipis.


LANGKAH KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Menggambar sketsa gambar kerja pada benda kerja sesuai dengan ukuran dengan jangka sorong.
3.      Memasang benda kerja pada cekam mesin skrap.
4.      Menyiapkan pahat dengan bentuk mata pahat kotak dengan lebar kurang lebih 3 mm.
5.      Memasang pahat pada toolpost
6.      Menyetel pajang langkah dan melambatkan langvkah pengerjaan.
7.      Memposisikan mata pahat pada bagian tengah benda kerja.
8.      Mulai mengerjakan benda kerja.
Langkah pengerjaan alur “U”
1.      Pengerjaan alur”U” pada bagian sisi benda kerja .(seperti pada gambar).
2.      Pahat menggunakan pahat kotak /persegi”.
3.      Posisikan mata pahat bagian yang dikerjakan, dari sisi pinggir permukaan benda kerja  diberi jarak 6mm setelah ukuran tersebut pemakananya dimulai denagn lebar 6mm, kedalaman 6mm.
4.      Makankan dengan pemakanan 0,2mm
5.      Lakukan sampai ukuran yang di inginkan
6.      Balik benda kerja dan juga buat alur “U” pada bagian sebaliknya (seperti pada gambar)
7.      Lakukan pengerjaan seperti langkah pertama sampai ukuran yang di inginkan.
Langkah pengerjaan alur “L”
1.      Putar benda kerja (seperti posisi gambar)
2.      Posisi benda kerja dibalik dan tinggi benda dari permukaan cekam, setengah dari tinggi benda kerja.
3.      Mata pahat denagn bentuk persegi dengan lebar 3mm, tinggi 8mm agar dapat mengerjakan benda kerja dengan kedalaman 6mm.
4.      Lakukan penyakapan alur “L” dengan di awali dari sisi pinggir (seperti pada gambar) Dengan ukuran 6x6mm dari pinggir.
5.      Jadikan benda kerja seperti pada gambar dengan ukuran yang sama.
Pembuatan alur “v”
1.      Putar benda kerja yang belum di kerjakan sama sekali di taruh di bagian atas.
2.      Gunakan pahat kotak terlebih dahulu .
3.      Makankan dikit demi sedikit supaya hasil pertama berundak-undak.(seperti pada gambar)
4.      Dalam penyekarapan “V” usahakan jika baru menyekrab ber undak-undak jangan sampai menyentuh garis .
Gmbr.benda kerja
5.      Kemudian Menyiapkan pahat (mata pahat dibentuk “V” dengan sudut 600  ).
6.      Memsang pahat dan diposisikan pada bagian tengah benda kerja, agak di miringkan sedikit sesuai bagian sisi “V” benda kerja yang akan dikerjakan.
7.      Pahat diposisikan dari dalam “V” benda kerja.
8.      Proses pemakanannya, pemakanan benda kerja dari bawah menuju atas.
9.      Pemakannya hingga bagian atas “V” berukuran 6 mm dengan pinggir benda kreja denagn kedalaman 8mm dan pengerjajan selanjutnya sama, pada sisi “V” yang lain.
KESIMPULAN

1.      Setelah kami melakukan praktek ,kami dapat mengetahui bagaimana cara melakukan penyekrapan beberapa alur yaitu alur “U”,alur “L” dan alur V.
2.       Mengetahui kendala2 yang timbul pada waktu penyekrapan dan bagaimana mengatasinya  
3.      Mengetahui kegunaan-kegunaan macam2 pahat khususnya pahat persegi dan pahat V





                                                              Surakarta,16 juni 2012
Dosen Pembibing





      (Bambang S.T)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar